Desa Pongsamelung dikenal sebagai salah satu desa yang masih menjaga dan melestarikan kesenian tradisional Jaranan (Kuda Lumping) secara turun-temurun. Kesenian ini tidak hanya menjadi hiburan rakyat, tetapi juga bagian penting dari identitas budaya dan spiritual masyarakat desa.

Jaranan, atau sering disebut juga Kuda Lumping, merupakan pertunjukan tari tradisional yang menggambarkan semangat para prajurit berkuda, dibawakan dengan iringan gamelan dan gerakan dinamis para penari yang menunggangi kuda tiruan dari anyaman bambu. Dalam beberapa pertunjukan, unsur mistis seperti trance (kesurupan) masih menjadi bagian dari tradisi, memperlihatkan kedalaman nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

Di Pongsamelung, kesenian ini biasa ditampilkan dalam berbagai acara penting seperti sedekah bumi, bersih desa, pernikahan adat, dan peringatan hari besar nasional maupun keagamaan. Kelompok seni jaranan yang ada di desa ini terdiri dari generasi muda hingga orang tua, menunjukkan bahwa kecintaan terhadap budaya lokal tetap hidup dan diwariskan dari waktu ke waktu.

Pemerintah Desa Pongsamelung terus mendorong pelestarian kesenian ini melalui dukungan kegiatan budaya, pelatihan generasi muda, serta partisipasi dalam festival seni tingkat kecamatan hingga kabupaten.